Translate

tutorial operasi file halaman 8

Selamat datang di eagleboot dan selamat membaca.

File Binary dan ASCII 

 American Standard Code for Information Interchange (ASCII) merupakan kode yang terdiri dari 95 kode karakter dan 33 kode kendali (lihat lampiran 1). Dengan kode ASCII memungkinkan manusia pengguna komputer dapat mengerti karena ACSII merupakan pengkodean yang mengacu pada bahasa manusia.  Misalnya ketika programer menulis file dengan nama prog.cc secara otomatis file tersebut berupa kode ASCII. Sebuah terminal seperti keyboard, printer berhubungan dengan data karakter. Ketika sesorang menulis angka seperti 1234 yang kemudian muncul pada layar monitor, angka tersebut harus dikonversi menjadi empat karakter (“1”, “2”, “3”, dan “4”) . Hal yang sama juga ketika seseorang membaca angka dari keyboard, sebuah data harus dikonversi dari data karakter menjadi data integer. Hal ini dikerjakan oleh operator >>. Karater ASCII “0” mempunyai nilai 48, “1” mempunyai nilai 49 dan seterusnya seperti terlihat pada lampiran kode ASCII. Ketika sesorang akan mengubah digit tunggal dari kode ASCII menjadi integer akan sama halnya anda mengubah menjadi data 48. Perhatikan program dibawah ini: 

intinteger; charch; ch='5'; integer=ch‐48; cout<<"Integer"<<integer<<'\n';  

Daripada mengingat karakter “0” yang lebih sulit dingat dengan 48, lebih baik mengkonversi menjadi karakter ‘0’. Perhatikan program dibawah ini: 
 integer=ch‐'0';
 komputer bekerja dengan data biner. Ketika komputer membaca dari file ASCII, program pada komputer memproses data karakter melalui routine konversi seperti routine konversi integer yang telah didefinisikan. Operasi ini akan menjadi lebih mahal dikarenakan membutuhkan ruang memori dan waktu. Sebuah file biner tidak membutuhkan konversi. File-file tersebut umumnya memakai ruang yang kecil dibandingkan file kode ASCII. Kelemahan pada file biner adalah tidak bisa dicetak secara langsung pada terminal atau printer. Jika file biner dicetak pada printer secara langsung tanpa adanya konversi yang terjadi adalah data cetak tidak sesuai seperti terlihat
 “#@$%@^Aa^AA^^JHC%^X". 
Tentunya apa yang akan terjadi jika dicoba mencetak file biner.  File ASCII marupakan file portbel karena banyak dipakai. File ini dapat dipindah dari satu mesin ke mesin yang lain dengan sedikit kesalahan.  File biner bisa dikatakan pasti tidak portabel. File mana yang harus digunakan? Dalam beberapa kasus ASCII sangat baik.  Alasan ini dikemukakan jika mempunyai data dengan jumlah kecil atau medium waktu konversi tidak begitu mempengaruhi unjuk kerja program yang telah dibuat. Selain itu file ASCII juga membuat dalam melakukan verifikasi data. Hanya ketika menggunakan sejumlah data yang besar saja akan memakan ruang dan mempengaruhi unjuk kerja sehingga diperlukan data dalam format biner.

Next read halaman 9.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »