Sebelumnya struktur perulangan halaman 1
4.3. Ekspresi Matematika ++ dan - - Pada operator kenaikan dan pengurangan dapat juga digunakan pada variabel dalam ekspresi matematika. Perhatikan potongan program berikut ini: a=2; b=5; c=a*b++; cout<<a<<""<<b<<""<<c; dalam pernyataan c = a * b++, c adalah hasil dari perkalian a dan b, dimana 10. Merupakan sebuah variabel b yang ditambahkan dengan satu. Kemudian dengan menggunakan pernyataan cout maka hasil ditampilkan sebagai berikut: 2610 Jika pernyataannya c tersebut diatas berubah maka dapat dibaca: c=a*++b; variabel b akan ditambahkan dengan satu sebelum keduanya dikalikan dengan a. dalam kasus ini c merupakan hasil dari nilai 2 dikalikan 6, sehingga pernyataan cout akan menampilkan: 2612 Dengan satu saja dapat membawa beberapa aksi dalam satu pernyataan menggunakan operator kenaikan dan pengurangan, hal tersebut juga tidak terlalu rumit untuk digunakan. Perhatikan potongan program dibawah ini
a=2; b=5; c=++(a*b);//Error! pernyataan tersebut diatas merupakan pernyataan sederhana yang tidak bekerja karena adanya operator kenaikan dan pengurangan. Pada operator kenaikan dan pengurangan biasanya ada variabel operand, tetapi umumnya, sesuatu yang ada di sebelah kiri dari operator yang disetujui. Seperti sudah kita ketahui bahwa dalam bab ini, operator ++ dan -- digunakan sebagai kalimat penghubung. Sama seperti dalam ekspresi matematika, perbedaan antara mode postfix dan prefix sangat dekat. Perhatikan potongan program berikut ini: x=10; if(x++>10) cout<<"xlebihbesardaripada10.\n"; Dua operasi yang terjadi dalam pernyataan IF tersebut diata adalah: (1) nilai yang diuji pada x untuk menentukan apakah nilainya lebih besar daripada 10, dan (2) x adalah diincremented. Karena kenaikan operator yang digunakan dalam mode postfix, Bandingan hal yang terjadi terlebih dahulu. Sejak 10 tidak lebih dari 10, pernyataan cout tidak akan dijalankan. Jika mode kenaikan operator berubah, sedangkan jika pernyataan akan membandingkan 11-10 dan pernyataan cout akan dijalankan.
4.4. Penghitung
Kadang-kadang penting bagi sebuah program untuk melacak jumlah Iterasi yang dilakukan dalam satu loop. Misalnya, Program dibawah menampilkan sebuah tabel yang terdiri dari angka 1 sampai dengan 10, jadi loop harus iterasi 10 kali. Program tersebut dibawah akan menampilkan angka 1 sampai dengan 10 dan kemudian dikuadratkan: Program 4.2. include<iostream> usingnamespacestd; intmain() { intnum=1;//inisialisasipenghitung cout<<"AngkaAngkakuadrat\n"; cout<<"‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐\n"; while(num<=10) { cout<<num<<"\t\t"<<(num*num)<<endl; num++;//penghitungIncrement
} return0; }
Keluaran programnya adalah sebagai berikut: AngkaAngkakuadrat ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 11 24 39 416 525 636 749 864 981 10100 Dalam Program diatas, variabel num, dimulai dari angka 1, kemudian diincrement pada setiap kali putaran loop. Ketika num mencapai 11 lingkaran berhenti. num digunakan sebagai counter variabel, yang berarti variabel tersebut secara teratur di increment pada setiap perulangan. Pada dasarnya, num terus menghitung jumlah lingkaran Iterasi yang telah dilakukan. Ketika variabel num digunakan sebagai pengendalian pada loop dan kapan akan keluar dari loop, disebut lingkaran kontrol variabel. Dalam contoh program diatas, penambahan variabel num adalah pada lingkaran. Pendekatan lain adalah dengan menggabungkan laba operasi yang berhubungan dengan pengujian, seperti yang ditunjukkan dalam pada program dibawah ini.
Program 4.3 #include<iostream> usingnamespacestd; intmain() { intnum=0; cout<<"AngkaAngkakuadrat\n"; cout<<"‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐\n"; while(num++<10) cout<<num<<"\t\t"<<(num*num)<<endl; return0; }
Next read struktur perulangan halaman 3