Translate

tipe data dan operator halaman 16

Selamat datang di eagleboot dan selamat membaca.

Sebelumnya halaman 15

kekiri untukan operasi baik OR, AND, OR maupun NOT. Perhatikan contoh pergeseran data 9D yang digeser kekiri maka nilai akan berubah. Perubahan tersebut akan mewakili sebuah operasi perkalian, pembagian atau operasi yang lain. Perhatikan contoh pergeseran data 9D dibawah ini: 9D=00001001B  digeser kekiri: 1x=>00010010B=18D 2x=>00100100B=36D  Kalau digeser kekanan: 1x=>00000100B=4D 2x=>00000010B=2D 9D=00001001BdiANDdengan 2D=00000010B 0D=00000000B<=hasilAND 9D=00001001BdiORdengan 2D=00000010B 11D=00001011B<=hasilOR 9D=00001001BdiNOTmenjadi: ~9D=11110110B=‐10Dmodelkomplemen2  Selain hasil tersebut diatas, dapat dibuktikan dengan cara melakukan komplemen kedua. Komplemen satu yaitu dengan melakukan konversi data 0 menjadi 1 atau sebaliknya, sedangkan komplemen kedua yaitu dengan melakukan penambahan data 01 pada hasil komplemen pertama. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini:  10D=00001010B ‐10D=11110101B modelkomplemen1 =11110110Bmodelkomplemen2  Untuk menyatakan bilangan negatip dalam bilangan biner dipakai model komplemen. Model komplemen 2 diperoleh dengan cara model komplemen 1 ditambah 1.  Program 3.20. Operasi bit pada Operator Bitwise #include<conio.h> #include<iostream
usingnamespacestd; main() { intu,v,w,x,y,z; u=9<<2; v=9>>2; w=9&2; x=9^2; y=9|2; z=~9; cout<<"U=9<<2\n"; cout<<"=%d\n",u; cout<<"V=9>>2\n"; cout<<"=%d\n",v; cout<<"W=9&2\n"; cout<<"=%d\n",w; cout<<"X=9^2\n"; cout<<"=%d\n",x; cout<<"Y=9|2\n"; cout<<"=%d\n",y; cout<<"Z=~9\n"; cout<<"=%d\n",z; getch(); return0; } Keluaran program diatas adalah sebagai berikut: U =9<<2 =36 V=9>>2 =2 W=9&2 =0 X=9^2 =11 Y=9|2 =11 Z=~9 =‐10  Contoh program diatas menunjukkan bahwa hasil operasi dari operator relasi atau operator logika hanya mempunyai satu nilai dari dua nilai kebenaran, yaitu
0 = false = salah atau   1 = true  = benar

 3.8.5. Operator Penugasan dan Operator Kombinasi

Operator penugasan (Assignment operator) atau pemberi nilai berupa tanda sama dengan (“=”).  Perhatikan contoh dibawah ini:   nilai=80;Artinya:variable“nilai”diisidengan80 A=x*y;Artinya:variable“A”diisidenganhasilperkalianantaraxdany.  Operator kombinasi merupakan gabungan antara dua operator tertentu, yaitu antara operator aritmatika atau operator bitwise dengan operator penugasan yang digunakan untuk memendekkan penulisan operasi penugasan, seperti berikut:  Tabel 3.13. Operator penugasan OPERATORARTICONTOHARTINYA *=Memberinilaisetelahnilaisemuladikalikanx*=5;x=x*5; /=Memberinilaisisabagisetelahnilaisemula dibagi x/=5;x=x/5; %=Memberinilaisisabagidaripembagiannilai semula x%=5;x=x%5; +=Memberinilaisetelahnilaisemuladitambahkanx+=5;x=x+5; ‐=Memberinilaisetelahnilaisemuladikurangkanx‐=5;x=x‐5; <<=Memberinilaidaripergeseranbitkekirix<<=5;x=x<<5; >>=Memberinilaidaripergeseranbitkekananx>>=5;x=x>>5; &=MemberinilaihasilbitwiseANDx&=5;x=x&5; |=MemberinilaihasilbitwiseORx|=5;x=x|5; ^=MemberinilaihasilbitwiseXORx^=5;x=x^5;

3.9. Operator Ternary

Operator ternary adalah operator yang melibatkan tiga buah operand. Yang tergolong operator ini adalah: Operator kondisi dengan symbol ?: Bentuk ungkapan operator kondisi adalah : <kondisi>?<ungkapan_1>: <ungkapan_2>  Maksud dari ungkapan kondisi adalah: Jika kondisi bernilai benar, maka nilai ungkapan kondisi berupa nilai ungkapan_1 dan jika kondisi bernilai salah, maka nilai ungkapan kondisi berupa nilai ungkapan_2. Perhatikan contoh dibawah ini

Next read at  tipe data dan operator halaman 17

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »